:: NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA (TULISAN)

Posted on 11.10 | By yusup.1a113034 | In

Kepemimpinan merupakan factor terpenting dalam suatu organisasi, Tindakan pemimpin akan mempengaruhi gerak suatu organisasi. Pemimpin yang dapat memerankan fungsi secara maksimal dan dapat mencapai tujuan tertentu yang disepakati dapat dikatakan sebagai kepemimpinan yang efektif. Dalam kehidupan organisasi yang didalamnya melibatkan berbagai pola interaksi antar manusia, baik secara individual maupun kelompok, masalah konflik merupakan fakta yang tidak dapat dihindarkan. Dan konflik itu sendiri merupakan proses dinamis yang dapat dilihat, diuraikan dan dianalisa. Oleh karna itu, konflik sebagai suatu proses sangat menarik dalam dunia manajemen.

Dalam organisasi manapun, rasa kebersamaan di antara para anggotanya adalah mutlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikinya merupakan pencerminan dari pada kesepakatan antara para bawahan, maupun antara pemimpin dengan bawahan, dalam mencapai tujuan organisasi. Tapi dalam hal tertentu mungkin akan timbul ketidaksesuaian antara para bawahan (Timbul persoalan). Apabila diantara mereka tidak dapat menyelesaikan persoalan, pemimpin perlu turun tangan untuk segera menyelesaiakan. Dan dalam hal memecahkan persoalan hubungan diantara bawahan, pimpinan harus bersikap adil tidak memihak. 
 
Dalam kehidupan/kepemimpinan, prinsip-prinsip tersebut analoginya dengan kompas bagi seseorang yang sedang menempuh perjalanan. Walaupun demikian, orang yang berjalan tidak hanya memerlukan kompas, tetapi juga memerlukan sebuah peta untuk sampai pada yang dituju dengan tepat. Dan yang dimaksud dengan peta dalam kehidupan atau kepemimpinan adalah norma-norma sosial, baik berasal dari agama maupun kebudayaan masyarakat bersangkutan. Nilai-nilai sosial yang dianut seseorang atau pemimpin, pada dasarnya bersifat pribadi, emosional dan subyektif, karenanya bisa diperdebatkan.

Sebagian orang menganut teori deterministik, yang menganggap bahwa yang menentukan adalah faktor-faktor genetik, psikis dan lingkungan. Sedangkan sebagian lainnya menganggap bahwa ketiga faktor tersebut hanyalah sebagai reference, yang menentukan adalah pribadinya. Kedua kelompok tersebut terefleksikan pada nilai-nilai juang dan kepemimpinan pada berbagai lintas budaya. Penduduk dunia semakin maju sejalan dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesemuanya membawa peningkatan di bidang ekonomi dan kesejahteraan dari penduduk dunia.

Teknologi informasi dan komunikasi telah membuat dunia semakin menyatu dan terasa semakin pendek jarak antar negara. Penduduk dari satu negara dengan negara lainnya semakin membaur dan semakin multi etnis serta semakin multi budayanya penduduk dari suatu negara. Karenanya, kajian nilai juang dan kepemimpinan dan sesuai pula dengan peningkatan kosmopolitansi di era globalisasi ini.

Perangkat nilai-nilai yang dijadikan norma sosial dari setiap budaya masyarakat berbeda satu dengan lainnya, tetapi dapat dipelajari dan ditemukan prinsip-prinsip yang berlaku pada setiap budaya tersebut misalnya, produksi itu tergantung dari kemampuan produksi (Production depends on production capability). Apabila ingin panen maka harus mau menanam, dan apabila ingin meningkatkan produksi, maka kemampuan produksinya yang harus ditingkatkan.

Kajian nilai juang dan kepemimpinan diharapkan akan menumbuhkan kepemimpinan yang bernilai juang, yang berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan kebaikan, menggunakan bakat orang-orang secara lebih baik untuk meningkatkan efisiensi, serta kepemimpinan yang membuat lompatan-lompatan besar dalam efektifitas pribadi dan organisasi (institusinya). Adapun Indikator Hasil Belajar dari pembelajaran ini adalah : peserta mampu menerapkan perilaku kepemimpinan yang sesuai dengan perkembangan lingkungan dan mempunyai nilai-nilai kejuangan Kajian tentang nilai-nilai kepemimpinan dan kejuangan dalam Lintas Budaya, mencakup dua sub Pokok Bahasan, yaitu : Nilai-Nilai Kejuangan dan Kepemimpinan Lintas Budaya.

Nilai-nilai kepemimpinan bervariasi antar bangsa dan bahkan antar suku Bangsa. Kenyataan demikian ini adalah wajar, karena kepemimpinan dari suatu bangsa atau suku bangsa, pada dasarnya mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku pada masyarakat bangsa atau bangsa bersangkutan.
 
Dewasa ini, sedang berkembang modernisasi pada berbagai kehidupan di berbagai bangsa, suku bangsa dan lintas budaya pada umumnya. Perkembangan demikian di era globalisasi ini, menuntut kepemimpinan yang lebih efektif dan lebih efisien, lebih demokratis, lebih terbuka, lebih rasional, lebih luwes dan lebih terdesentralisasi.

Era globalisasi merupakan kondisi kehidupan manusia yang tak dapat ditawar-tawar, tetapi perlu dijalani dengan antisipasi yang tepat. Ciri globalisasi tersebut adalah kecepatan informasi yang sangat tinggi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat, yang menimbulkan persaingan yang sangat cepat. Persaingan yang sangat ketat dan cepatnya arus informasi ini, mendorong negara-negara dan para pemimpinnya mencari cara-cara yang efektif dan efisien untuk mengatasi tantangan tersebut agar tetap survive dalam persaingan global.

Untuk mengatasi tantangan global tersebut, diperlukan pemimpin-pemimpin yang profesional yang meninggalkan cara-cara kerja feodalisme, ketat peraturan, menyenangi ketertutupan, mempersulit pelayanan, penuh curiga, main hakim sendiri dan lain-lain. Kepemimpinan yang diperlukan adalah yang terbuka, memperhatikan hak-hak azasi manusia, menghormati hukum, tidak cepat puas dan memiliki solidaritas sosial yang tinggi.


Sumber :
  • http://pusdiklat.bps.go.id/index.php?r=artikel/view&id=236 
  • http://regional.kompasiana.com/2013/03/29/peranan-kepemimpinan-dalam-konflik-organisasi-546341.html

Comments (0)

Posting Komentar